SUPERVOLCANO


Super volcanoes adalah puncak kemusnahan bumi yang paling berbahaya selain hantaman asteroid. Supervolcano bisa meletus dengan kekuatan beribu-ribu kali dari kekuatan gunung berapi biasa. Ia bisa diam beratus-ratus ribu tahun dan mengumpulkan magma yang banyak di dalamnya sehingga meletus dengan dahsyat yang sanggup memusnahkan benua dan mengakibatkan kehancuran sejagat.

Kajian menunujukkan letusan terakhir terjadi lebih kurang 75,000 tahun yang lalu di kawasan Toba, Sumatera. letusannya 10,000 kali lebih kuat dari letusan Mt St Helens dan menghamburkan beribu-ribu km abu ke udara sehingga seluruh dunia menjadi malam berbulan-bulan. Dikatakan letusan hebat ini telah hampir memupuskan manusia dimana jumlah penduduk dunia tinggal dua ribu orang saja. Kajian genetik menunjukkan semua manusia sekarang adalah keturunan dari kelompok manusia yang selamat ini. Kini saintis bimbang Toba akan meletup lagi. Gempa demi gempa di Sumatera sekarang mungkin pencetus atau pertanda Toba kembali aktif.

Yang disebut-sebut melansir isyarat bahaya itu adalah Prof. Ray A.F. Cas, pakar gunung berapi dari Department of Earth Sciences, Monash University, Australia, lewat koran The Australian edisi 1 April silam. Dalam wawancara itu, Prof. Cas mengingatkan adanya hubungan sebab akibat antara gempa tektonik, seperti yang telah meluluhlantakkan Aceh lewat tsunaminya dan Nias, dengan aktivitas magma di perut gunung. ''Gempa itu merangsang deposit magma di perut bumi dan bisa menyebabkan letusan vulkanik,'' kata Prof. Cas.

Pakar dari Melbourne itu juga menyebut Toba sebagai salah satu supervolcano di dunia. Jelas, supervolcano merujuk pada kepundan luas yang akan menyemburkan lava dalam jumlah sangat besar. Letusan supervolcano adalah bencana besar bagi seantero bumi. Jika supervolcano Toba meledak, bencana yang ditimbulkan bisa lebih dari 100 kali letusan Krakatau.

Perihal potensi Toba sebagai supervolcano itu sendiri sudah ada dalam tinjauan Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University. Mengacu ke letusan Toba, 73.000 tahun silam, kedua pakar gunung api itu memperkirakan, bila Toba bangkit murka, hampir seluruh kawasan Sumatera Utara akan tergenang lahar panas setebal 50 meter. Suhu lahar itu 750 derajat celsius. Material padat yang dimuntahkan sebanyak 2.800 kilometer kubik --cukup untuk menimbun Jakarta setinggi 4.500 meter! Studi Rose dan Chesner pada 1991 itu memberikan bumbu-bumbu seram soal bahaya Danau Toba.

Jika Toba meletup, kita semua hampir pasti akan mati. Semua kehidupan 1,000 km sekitar letupan akan mati serta-merta. Kemudian, suhu dunia akan jatuh mendadak kerana sinar matahari akan dihalang oleh abu di angkasa selama berbulan-bulan. Banyak spesies binatang dan tumbuhan musnah akibat perubahan suhu ini. Abu tebal akan meliputi muka bumi sehingga India dan China. Tsunami raksaksa akan menghantam pantai timur Afrika, India, Asia Tenggara dan Australia.

Bencana besar akan terjadi. Musibah dahsyat tsunami yang melanda Nanggroe Aceh Darussalam dan sekitarnya, gempa di Nias dan Mentawai, serta letupan Gunung Tanlang, Solok, Sumatera Barat, disebut-sebut sebagai pertanda bahwa kawah Toba siap menggeliat.

Satu lagi super volcano yang perlu diawasi adalah Yellowstone di Amerika Serikat. Tanda-tanda menunjukkan kawasan ini sudah kembali aktif sejak beberapa tahun lalu. Permukaan bumi kawasan ini sudah mulai menggelembung. Ada kawasan sekitar Yellowstone National Park sudah ditutup sejak 2003 kepada awam kerana suhu permukaan yang terlalu tinggi. Pohon-pohon sudah mati dan hewan liar kelihatan sudah berpindah dari kawasan ini. Di dasar kolam Yellowstone, gelembung tanah setinggi 70m telah muncul. Ikan-ikan di kolam itu mati dan timbul memenuhi permukaan.

Kajian menunjukkan Yellowstone meletus setiap 600,000 tahun sekali. Letusan terakhir adalah 640,000 tahun lalu.
sudah lewat 40,000 tahun

Umur Umat Islam
Ada banyak hadits yang menjelaskan tentang umur umat Islam yang dimuat dalam buku Amin Muhammad Jamaluddin (2002), di antaranya seperti yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abdullah bin Umar, bahwa beliau mendengar Rasulullah saw bersabda:

a. Sesungguhnya masa menetapmu dibandingkan dengan umat-umat sebelummu adalah seperti waktu antara salat ashar sampai terbenamnya matahari.

b. Ahli Taurat (Yahudi) telah diberikan kepada mereka kitab Taurat, kemudian mereka mengamalkan kitab tersebut, sehingga apabila telah sampai waktu tengah hari, maka mereka pun ælemahÆ untuk mengamalkannya. Lalu mereka diberi pahala oleh Allah swt masing-masing satu qirath (sebuah bagian harta di sorga sebagai balasan).

c. Kemudian diberikan pula kepada ahli Injil (Nasrani), lalu mereka mengamalkan kitab tersebut sampai waktu salat ashar. Dan setelah itu, mereka ælemahÆ untuk mengamalkannya. Maka mereka pun diberi ganjaran oleh Allah swt masing-masing satu qirath.

d. Kemudian diberikan pula kepada kita kitab Al-QurÆan, dan kita mengamalkannya sampai matahari terbenam. Maka Allah swt memberikan ganjaran kepada kita masing-masing dua qirath.

Berkatalah ahli kitab: Wahai Rabb kami, mengapa Engkau beri ganjaran kepada mereka dua qirath, dan Engkau memberi ganjaran kepada kami satu qirath, sedangkan amalan kami lebih banyak daripada mereka? Berkata Rasulullah saw: Allah swt menjawab (sambil bertanya): Apakah Aku berlaku zalim (tidak adil) dalam memberi ganjaran dari amal kalian? Mereka menjawab: Tidak. Allah swt berkata: Itu adalah karunia yang Aku berikan kepada siapa saja yang Aku kehendaki.ö

Persoalan penghitungan umur umat Islam ini memang diselingi pro-kontra. Amin (2002) sendiri mengemukakan keberatan mereka yang kontra. Di antara alasan mereka yang kontra adalah, bahwa memastikan angka-angka hitungan adalah bidÆah. Sedangkan mereka yang pro berpendapat, bahwa keterangan mengenai umur umat Islam tersebut berdasarkan dalil-dalil yang sahih apa adanya dan juga diterangkan oleh para ulama besar.

Misalnya Al-Hafiz Ibn Hajar Al-Asqalani dalam Fathul Bari, juz 4, kitab Al-Ijarah, hal.449 telah menerangkan tentang hadits-hadits umur setiap umat manusia. Di mana hadits-hadits tersebut menunjukkan, bahwa masa umat Islam adalah lebih dari 1000 tahun. Karena, hadits tersebut menerangkan, bahwa umur umat Yahudi adalah sama dengan umur umat Nasrani ditambah dengan umur umat Islam. Sedangkan para sejarawan bersepakat, bahwa umur umat Yahudi adalah sejak diutusnya Nabi Musa as sampai diutusnya Nabi Muhammad saw adalah sekitar 2000 tahun. Adapun masa umat Nasrani adalah 600 tahun. (HR. Bukhari dalam Sahihul Bukhari kitab Manaqib Al-Anshar).

Kemudian Al-Hafiz juga berkata: ôHadits tersebut juga mengisyaratkan tentang pendeknya masa yang tertinggal (sisa) dari umur dunia.ö (ibid, hal 448).

Imam Suyuthi dalam Risalatul-Kasyfi æan Mujawazati Hadzihil Ummah Al-Alfa, hal 206, berkata: ôHadits-hadits hanya menunjukkan, bahwa masa (umur) umat ini (Islam) lebih dari 1000 tahun, dan tambahannya sama sekali tidak lebih dari 500 tahun.ö

Tambahan yang 500 tahun ini juga terdapat dalam hadits marfuÆ dari SaÆad bin Abi Waqash, di mana Rasulullah saw bersabda:

ôSesungguhnya aku berharap, bahwa umatku tidak akan lemah di depan Rabb mereka dengan mengundurkan umur mereka selama setengah hari. Kemudian SaÆad ditanya: Berapakah lamanya setengah hari itu? Ia menjawab: Lima ratus tahun. (HSR. Ahmad, Abu Dawud, Al-Hakim, Abu NuÆaim dalam Al-Hilyah. Disahihkan oleh Al-Albani dalam As-Sahihah no. 1643 dan dalam Al-JamiÆ pada beberapa tempat).

Jadi, jika kita berpatokan kepada hadits-hadits tersebut, maka kita dapat mengambil pelajaran berharga mengenai umur umat Islam ini, yakni kira-kira 1500 tahun. Padahal hari ini kita telah menginjak umur ke 1426H ditambah 13 tahun sebelum hijrah, sehingga umur umat ini sudah mencapai 1439 tahun.
Seandainya usia umat ini sekitar 1500 tahun, maka sisa umur umat ini sekitar satu generasi lagi (61 tahun).

Kajian menunjukkan Yellowstone meletus setiap 600,000 tahun sekali. Letusan terakhir adalah 640,000 tahun lalu.
sudah lewat 40,000 tahun
sisa umur umat ini sekitar satu generasi lagi (61 tahun).

Benang merahnya tarik sendiri.

Supervolcano telah lewat 40,000 tahun dari masa siklusnya untuk meledak
Apakah karena menunggu hadist nabi muhammad SAW (satu generasi lagi)

Wallahu a'lam

0 comments: